Selasa, 01 Oktober 2019

Sifat Dan Karakteristik Tanah



Info Pertanian Online - Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari sifat fisik, kimiawi , maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman.  Berikut ini penjabaran masing-masing sifat dan karakteristik tanah baik dari sifat fisika, kimiawi, maupun biologinya.

1.     Sifat Fisika Tanah

A.    Tekstur

·       Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay).
Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
1)     Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
2)     Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam)
3)     Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :
(a)   tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir (Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (2 macam)
(b)  tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus, lempung (Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (Silt) (4 macam)
(c)   tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay Loam) atau lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) (3 macam)

B.     Struktur

1.      Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dll.
2.      Ikatan partikel tanah berwujud sebagai agregat tanah yang membentuk dirinya, yang mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
3.      Pengamatan struktur tanah di lapangan (SSS, 1975) terdiri dari :
·       Pengamatan bentuk dan susunan agregat tanah  tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler, butir tunggal, pejal)
·       Besarnya agregat  klas struktur (sangat halus, halus, sedang, kasa, sangat kasar)
·       Kuat lemahnya bentuk agregat  derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang, kuat.

C.    Konsistensi

·       Adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah
·       Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah
·       Cara penentuan konsistensi tanah yaitu :
·       lapangan : memijit tanah dalam kondisi kering, lembab dan basah (2) laboratorium : Angka-angka Atterberg
·       Penentuan di lapangan :
1.     Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak, keras)
2.     Kondisi lembab keteguhan (lepas, gembur, teguh)
3.     Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas
·       Penentuan di laboratorium : menentukan Batas Cair (BC), Batas Lekat (BL), Batas Gulung (BG) dan Batas Berubah Warna (BBW)
1.     Batas Cair : kadar air yang dapat ditahan oleh tanah
2.     Batas Lekat adalah kadar air dimana tanah tidak melekat ke logam
3.     Batas Berubah Warna adalah batas air dimana air sudah tidak dapat diserap oleh akar tanaman karena terikat kuat oleh tanah

D.    Porositas

·        Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh air dan udara).
·        Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (makro pore) dan pori-pori halus (micro pore).  Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat.
·        Tanah dengan banyak pori-pori kasar (pasir) sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan, tetapi sistem perakarannya dalam. Sedangkan untuk tanah-tanah liat dapat menahan air dengan baik hanya saja sistem perakarannya lebih dangkal dibandingkan tanah dominan pasir.
·        Porositas tanah dipengaruhi oleh :
1.     Kandungan bahan organik
2.     Struktur tanah
·       Tekstur tanah
·       Pada tanah jenis Alfisol memiliki tekstur yang dominan lempung hingga liat, porositasnya rendah menyebabkan penetrasi akar dangkal karena tekstur lempung hingga liat memiliki pori-pori mikro yang tidak poreus selain itu strukturnya padat-kompak sulit ditembus akar untuk berpenetrasi.

0 komentar

Posting Komentar