Sabtu, 14 September 2019

Beternak Kambing atau Domba


Info Pertanian Online - Beternak Kambing atau Domba adalah alternatif menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Budidaya hewan ini dapat menguntungkan bagi petani ternak karena semua yang ada di kambing atau domba bernilai ekonomis, selain daginya dari hasil penggemukan juga bisa menjual bibit atau anakan dari hasil perkembang biakan, selain itu pula feces ( kotoran ) dan urine ( air kencing ) nya dapat dijadikan sebagai bahan dasar pupuk organik untuk pertanian.


Beternak kambing atau domba bisa untuk tujuan penggemukan, pengembang biakan, penjualan bibit unggul, domba/kambing aduan ataupun kontes.






1. Jenis-jenis Kambing dan Domba

  • Kambing kacang : Cirinya adalah badan kecil dan relatif pendek, telinga pendek dan tegak, jantan dan betina memiliki tanduk, leher pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang hitam, coklat, merah atau belang hitam-putih. 
  • Kambing Peranakan Etawa (PE) : Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah penghasil susu, tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging, terutama setelah masa afkir. Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas melengkung, panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, memiliki bulu tebal dan agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina). 
  • Domba Ekor Gemuk : Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar dan semakin ke ujung makin kecil; tidak mempunyai tanduk; sebagian besar bewarna putih, tetapi ada anaknya yang bewarna hitam atau kecoklatan.
  • Domba Ekor Tipis : Memiliki ciri tubuh yang kecil, ekor relatif kecil dan tipis, bulu bewarna putih, tidak bertanduk (betina), bertanduk kecil dan melingkar (jantan).


  
2. Pemilihan Bibit

Bibit kambing atau domba sangat penting dalam keberhasilan dalam beternakm. Berikut ini bibit kambing atau domba  yang baik untuk diternak :

  • Umur antara 8 bulan – 1 tahun. 
  • Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus. 
  • Keempat kaki lurus, kokoh dan tumit terlihat tinggi. 
  • Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya, tidak buta. 
  • Hidung bersih, mata tajam dan bersih serta anus  bersih.

3. Kandang

Kambing atau Domba bisa diternakkan dengan dua cara, yakni sistem gembala dan sistem kandang. Cara ternak domba dengan sistem gembala hanya cocok dilakukan di lahan luas yang masih banyak terdapat hijauan. Dewasa ini semakin jarang usaha ternak domba yang menggunakan sistem penggembalaan karena kurang efisien. 






Tipe kandang

Untuk ternak domba sistem kandang terdapat dua tipe kandang, yaitu kandang koloni dan kandang tunggal. Kandang koloni yaitu satu ruangan kandang dihuni oleh banyak domba. Ukuran luas kandang 1×3 meter bisa menampung hingga 10 ekor domba.
Sedangkan kandang tunggal adalah setiap ekor domba menempati satu sel ruangan. Ruangan biasanya dibuat pas dengan badan domba. Sehingga domba tidak bisa berbalik, hanya bisa bergerak maju, mundur, rebah dan berdiri. Biasanya tipe kandang seperti ini cocok untuk usaha ternak domba penggemukan.

Perlengkapan kandang  

Kandang domba harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum yang cukup. Tempat makan domba disebut palung, buat ukuran palung yang cukup besar untuk menampung kebutuhan pakan domba. Sedangkan untuk minum cukup disediakan ember plastik.

Struktur kandang

Struktur kandang terutama tiang-tiang utamanya hendaknya dibuat dari bahan yang kokoh dan kuat meskipun sederhana. Karena domba jantan senang membentur-benturkan tanduknya ke kandang. Lantai dan dinding kandang domba bisa dibuat dari kayu ataupun bambu. Sebaiknya lantai dibuat dari kisi-kisi yang memiliki jarak dengan dasar tanah (mempunyai kolong). Hal ini untuk memudahkan pembersihan kotoran dan air kencing domba.Untuk atap kandang, sebaiknya gunakan bahan yang menyerap panas. Atap rumbia atau genteng digunakan untuk daerah panas, sedangkan di daerah dingin bisa menggunakan seng atau asbes.

4. Jenis Pakan 

Selain pemilihan bibit kambing atau domba yang tepat, pakan juga memegang peranan penting untuk kesuksesan usaha ternak. Tidak hanya takarannya, peternak harus bisa membedakan jenis-jenis pakan yang dibutuhkan untuk ternaknya. Secara umum jenis pakan yang digunakan untuk ternak kambing atau domba adalah pakan hijauan, konsentrat dan pakan tambahan.

Pakan hijauan


Pakan hijauan terdiri dari dua macam, hijauan segar dan hijauan kering. Contoh hijauan segar berupa rumput-rumputan adalah rumput gajah, rumput benggala, rumput raja dan rumput liar. Contoh hijauan segar yang berupa daun-daunan adalah lamtoro/petai cina, daun kedelai, daun kacang panjang, daun ubi jalar, daun waru, daun nangka dan daun ketela.
Sedangkan hijauan kering biasanya berupa jerami yang memiliki kandungan serat kasar. Contohnya adalah jerami padi, jerami pucuk tebu dan jerami jagung.

Pakan konsentrat


Fungsi pakan konsentrat atau penguat pada ternak domba adalah sebagai pelengkap kebutuhan protein. Pakan ini harus mengandung zat gizi tinggi, mudah dicerna dan berserat rendah. Pakan ini juga berfungsi sebagai sumber energi dan protein bagi domba.
Pakan konsentrat bisa berupa biji-bijian dan umbi-umbian. Atau bisa juga limbah olahan hasil pertanian seperti bungkil kedelai dan ampas tahu. Pemberian pakan konsentrat bisa berbarengan dengan hijauan atau dipisah.

Pakan tambahan


Pakan tambahan diperlukan untuk memicu produkstivitas ternak domba. Pakan tambahan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon dan probiotik. Berikan pakan tambahan secara rutin apabila dirasa menguntungkan.

5. Pemeliharaan Kandang dan Ternak

  • Menjaga sanitasi kandang dengan membersihkan kotoran dan kandang secara teratur.
  • Memandikan domba agar bersih dan terhindar dari penyakit, seperti cacingan. Memandikan domba dilakukan setiap minggu. Domba yang bersih juga akan berdampak pada kebugaran dan nafsu makan. Selain itu bila domba akan dikembangbiakkan, atau dikawinkan kebersihan domba perlu dijaga.
  • Mencukur bulu. Pencukuran bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali atau bila bulu terlihat gimbal dan kotor. Sisakan bulu dipermukaan kulit setelab 0,5 cm.
  • Merawat dan memotong kuku dengan pahat atau pisau tajam yang bersih. Pemotongan kuku hendaknya dilakukan setiap 4 bulan sekali.

6. Reproduksi Kambing atau Domba

  • Dengan pemeliharaan yang baik dan pakan yang sesuai maka kambing/domba dapat melahirkan 7 bulan sekali.
  • Perkawinan kembali setelah melahirkan 1bulan kemudian.
  • Penyapihan anak dilaksanakan pada 3 – 4 bulan.
  • Umur dewasa kelamin 8 – 10 bulan
  • Siklus birahi 17 – 21 hari
  • Lama birahi 24 – 40 jam, bila birahi pagi maka sore atau    esok harinya harus dikawinkan
  • Masa kehamilan : 5 bulan.

0 komentar

Posting Komentar