Peria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Aanggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Wikipedia
PARE (Momordica charantia L)
1. Manfaat
- Mengurangi produksi lendir,
- Mengendalikan kadar gula darah,
- Memacu pembuangan racun dari dalam tubuh,
- Meningkatkan stamina dan nafsu makan.
- Hindari menggunakan pare dalam jus secara berlebihan atau terus-menerus, agar tidak mengganggu fungsi buah pelir memproduksi sperma
2. Kultivar
Stamina F1, Sehat F1, Purnama F1, Siam F1.
3. Persiapan Lahan
- Tanah dicangkul dan dibuat bedengan berukuran 1,5 -2,5 m x 30 m.Tinggi bedengan 30 cm. Jarak antar bedeng 40 – 60 cm untuk menghindari tanaman saling membelit.
- Taburkan pupuk kandang diatas bedengan sebanyak 10 – 15 ton,
- Bila tanah terlalu masam dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit ( kapur) sekitar 1 – 2 ton sampai pH netral 6 – 6,5. Kapur diaduk dengan tanah sampai rata.
- Rapihkan bedengan dan ratakan permukaan tanah.
4. Penanaman
- Lakukan penugalan sesuai jarak tanam.jarak tanam yang dipakai dengan dua baris tanaman per bedeng.
- Jarak tanaman yaitu 0,75 x 0,75 m atau 1x1m
- Tiap lubang tanam di isi 2 benih per lubang.
- Tutup lubang dengan tanah kemudian di siram.
5. Pemeliharaan
Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak sehat pertumbuhannya dengan benih baru. Penyulaman biasa dilakukan pada 1 MST
Pengajiran
- Lakukan pengajiran pada 2 atau 3 MST.
- Ajir dapat dibuat dari bambu berukuran 2 x 200 cm, ditancapkan disisi pinggir tanaman dengan jarak 5 – 10 cm, dengan kedalaman 20 –30 cm.
- Sambungkan keempat ujung dengan bambu lain,
- Tambahkan bambu lain dalam posisi melintang sehingga membentuk kotak kotak bujur sangkar.
Penyiangan
Penyiangan rutin dilakukan satu minggu sekali secara manual dengan mencabuti ruput dan gulma yang tumbuh atau dengan dikored.
Pemangkasan
- Lakukan pemangkasan sebanyak 2 kali yaitu pada umur 3 MST dan 6 MST.
- Cabang – cabang dipotong dan diarahkan agar tunas tumbuh menyebar.sehingga produksi buah bisa maksimal.
- Pada umur 6 MST lakukan pemangkasan pada cabang tua yang tidak tumbuh lagi.
- Buang daun-daun tua dan cabang yang rusak, patah atau terkena serangan penyakit.
Penyiraman
Airi pertanaman dengan mengiri parit selama beberapa jam sesuai dengan kelembaban tanah dan curah hujan.
Pemupukan
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan sebagai berikut :
MST= Minggu Setelah Taam
Pembungkusan
- Bungkus pare muda untuk menjaga kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah dan serangga lain.
- Gunakan daun-daunan, kertas koran, plastic tipis untuk membungkus.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
- Pengendalian HPT dilakukan seperlunya saja bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit terlihat.
- Untuk tindakan preventif dilakukan penyemprotan insektisida sesuai dosis yang tertera pada label
- Gunakan fungisida untuk pencegahan penyakit embun bulu
6. Panen dan Pasca panen
- Panen pertama biasanya dilakukan 2 bulan setelah tanam atau 8 MST panen berikut setiap 1-2 minggu sekali
- Buah dipanen dengan menggunakan pisau atau gunting jangan dengan tangan.
- Pare disortir dan disusun tanpa banyak tumpukan karena mudah lecet.
Sumber :
http://tatangkostaman.blogspot.com/2011/12/budidaya-pare.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Peria
0 komentar
Posting Komentar