Minggu, 15 September 2019

penyakit bulai pada jagung dan cara pengendaliannya



Penyakit bulai sering disebut oleh petani di Kabupaten Tegal  namanya penyakit Bolang, penyakit putih atau penyakit liyer, banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman jagung, karena tanaman jagung yang sudah terserang mengakibatkan tanaman jagung tidak dapat menghasilkan buah, bahkan achir-achir ini serangan berat mengakibatkan tanaman sampai dengan puso, tanaman yang terserang daunnya akan nampak putih, lorek keputihan, sehingga tanaman tidak mampu melakukan kegiatan fotosintesa dengan sempurna.

Penyakit bulai adalah gejala dari serangan Oomycetes dari suku Sclerosporaceae, khususnya marga Peronosclerospora, yang ditemukan pada berbagai anggota rumput-rumputan. Jenis-jenis yang diketahui menyerang di Indonesia adalah P. maydis, P. philippinensis, dan P. sorghi. Wikipedia

Walaupun sekarang sudah banyak fungisida yang dapat digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit bulai ini, tetapi kenyataan dilapangan hasilnya  masih belum memuaskan terutama pada daerah endemis, penyakit bulai akan muncul bila dilahan selalu ditanam secara terus menerus serangan penyakit ini lebih hebat.

Banyak varietas hybrida yang tahan terhadap penyakit bulai, tetapi akibat ulah petani yang tidak menggunakan sistem pergliran tanaman, pergiliran varietas, tanaman yang disukai petani yang dirasa memberikan produksi yang tinggi , ternyata juga akan berubah tidak tahan terhadap penyakit bulai walaupun semula tanaman jagung hybrida tersebut mempunyai sifat genetik tahan terhadap penyakit Bulai.

Penyebab penyakit ini adalah sclerospora maydis dan sclerospora philippinensis weston, penyakit ini umumnya banyak terdapat didataran rendah pada waktu udara lembab dan panas.

Gejala serangan

Daun yang terinfekasi menjadi bergaris putih sampai kekuningan, pada tingkatan achir daun menjadi kecoklatan dan kering. Akibat serangan penyakit ini pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, tetapi bila serangannya muncul pada tanaman yang baru tumbuh tanaman achirnya daun menjadi putih achirnya akan mati, tanaman yang terserang dibagian sisi bawah daun kelihatan ada tepung putih yang berasal dari sisi conidia dan conidiophore.
Jika serangan lebih dari satu bulan tanaman masih bisa tetap tumbuh dan berbuah walaupun sudah terserang, namun tongkolnya tidak bisa besar, kelobot tidak bisa membungkus secara penuh, bijinya tidak penuh dan ompong.
  

Cara Pengendalian

  • ika musim hujan datang udara lembab dan serangan bulai banyak, tanaman yang terkena segera dicabut, kemudian disemprot dengan fungisida tembaga
  • Jangan menanam jagung dimusim hujan
  • Menanam varietas yang resisten, misalnya varietas sukmaraga, Palakka, Bima 3 Batimurung, Bima 6, semar 3, 5, 6, 7, 8 dll.
  • Gunakan seed treatmen benih dengan fungisida misalnya menggunakan Ridomil, Saromil dll
  • Gunakan pergiliran tanaman, pergiliran varietas
  • Gunakan jarak tanam yang lebar


Sumber : https://wibowopenyuluh.blogspot.com/2017/12/mengenal-penyakit-bulai-pada-jagung.html

0 komentar

Posting Komentar