Info Pertanian Online - Akhir-akhir ini berdasarkan hasil ubinan yang ada menunjukkan bahwa produksi yang telah dicapai pada saat ini tidak ada kenaikan produksi dibanding tahun-tahun yang telah lalu, boleh dikatakan produksinya menurun. Kenaikan produksi yang Nampak telah dicapai di tahun 1980 s/d 1985, pada saat itu kita telah mencapai swasembada beras, kita mampu mengexport beras kenegara yang membutuhkan. Adanya kecenderungan penurunan produksi, dapat diistilahkan gejala leveling of, dari hasil penelitian dari para ahli, kondisi ini diakibatkan oleh perlakuan pemupukan yang tidak rasional, kecenderungan pemupukan N yang berlebihan, tidak diimbangi dengan pemberian unsure yang lain yang cukup, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi hara tanah yang ada.
Kebutuhan Hara Tanaman
Tanaman memperoleh makanan dapat berasal dari udara , air, tanah, dan unsure-unsur organic sebagai contoh :
1. Dari udara dan air tanah : Karbon (C ) Hidrogen ( H ), oksigen (O)
2. Dari tanah, pupuk buatan dan kotoran hewan : Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium ( K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur ( S ), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Klorin (Cl), Co ( Kobalt)
Unsur-unsur tersebut memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan tanaman, masing-masing unsure memiliki fungsi yang spesifik dan tidak dapat digantikan oleh unsure yang lain. Dalam hal peningkatan produksi pertanian penggunaan pupuk berimbang sangat penting karena dengan pemberian pupuk yang mengandung unsure N, P, K, S. dapat meningkatkan produksi padi yang ada.
Pengertian Pupuk Berimbang
Pupuk berimbang adalah suatu cara pemberian pupuk makro (NPKS ) yang seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kandungan hara tanah, dengan tetap memperhatikan pemberian unsure hara mikro yang lain. Untuk kebutuhan pupuk yang mengandung unsure N, P, K, S dapat diambil dari pupuk kimia, sedang unsure hara mikro dapat diambil dari pupuk organic/ kandang. Pemupukan berimbang yaitu pemberian berbagai unsure hara dalam bentuk pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin dicapai dan hara yang tersedia dalam tanah.
Fungsi & Manfaat Pemupukan Berimbang
a. Pupuk Nitrogen (N) yang dapat berupa Amonium sulfat/ ZA (NH4)2SO4, Urea (CO (NH2)2), Amonium nitrat (NH4NO3).
Fungsi dari pupuk nitrogen antara lain :
- Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun
- Membuat warna daun lebih tampak hijau
- Memperbanyak anakan
- Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
b. Pupuk P ( Fosfor )
Yang termasuk pupuk ini adalah super pospat tunggal (ES), Double superfosfat (DS) dan Triple super fosfat (TSP ), pupuk fosfor sebetulnya juga larut dalam air tetapi tidak secepat pupuk urea, pupuk ini berfungsi :
- Memperpanjang pertumbuhan akar, sehingga tanaman mudah menyerap makanan
- Menguatkan batang dan mempercepat proses pemasakan buah
- Memperbaiki mutu dan jumlah hasil
c. Pupuk K ( Kalium)
Yang termasuk dalam pupuk kalium adalah pupuk kalium tunggal antara lain kalium sulfat (ZK), kalium magnesium sulfat.
Fungsi kalium bagi tanman :
- Memperbaiki pertumbuhan tanaman
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama/penyakit
- Memperbaiki mutu hasil
Dosis Pupuk Berimbang
Sebagai Pedoman : untuk setiap ton gabag yang dihasilkan tanaman padi membutuhkan hara N sekitar 17,5kg, P. seanya 3 kg dan K sebanyak 17kg. agar pemberian pupuk dapat efektif dan efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan mengukur tingkat kehijauan warna daun (BWD ). Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis status hara tanah sawah dan kebutuhan tanaman
Kisaran dosis pemupukan berdasarkan Permentan No.40/OT.140/4/2007
1. Apabila menggunakan pupuk tunggal
Pupuk
|
Tanpa Organik
|
Dengan Jerami
5 Ton/ha
|
Dengan organic 2 ton/ha
|
Urea
|
250-350
|
230-330
|
200-250
|
SP 36
|
50-100
|
50-100
|
25-75
|
Kcl
|
50-100
|
0-50
|
30-80
|
2. Apabila menggunakan kombinasi pupuk tunggal dan pupuk majemuk Phonska
Pupuk
|
Dosis kg/ha
|
Dosis Kg/Ha
|
Dosis Kg/Ha
|
Phonska
|
200
|
250
|
300
|
Urea
|
185-285
|
170-270
|
150-250
|
Sp36
|
Kurang 15
s/d surplus P
|
Surplus P
|
Surplus P
|
Kcl
|
Kurang 50 s/d cukup K
|
Kurang 40 s/d Surplus K
|
Kurang 35 s/d Surplus K
|
3. Anjuran waktu pemupukan
Pemupukan I : umur 0-14 hari setelah tanam
Pemupukan ke II : umur 21-28 hari setelah tanam
Pemupukan ke III : umur 35 hari setelah tanam hingga primordia
Sumber : https://wibowopenyuluh.blogspot.com/2015/06/pemupukan-berimbang-padi-sawah.html
0 komentar
Posting Komentar