Jumat, 28 September 2018

Cara budidaya jamur tiram secara sederhana rumahan

Cara budidaya jamur tiram secara sederhana rumahan - menurut wikipedia Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.

beberapa orang melakukan budidaya jamur tiram secara rumahan atau secara sederhana, sekedar sebagai hobby atau untuk konsumsi sendiri, atau bahkan bisa di jual kembali di pasar.

Ada beberapa cara budidaya jamur tiram yang bisa kita lalui, terbagi menjadi 3 yaitu :
  1.     Menyediakan kumbung
  2.     Menyediakan baglog
  3.     Merawat baglog
  4.     memanen Jamur

Untuk Lebih detailnya silahkan baca penjelasan masing masing cara budidaya jamur tiram tersebut.

1. Menyediakan Kumbung jamur tiram



Bahan kumbung sendiri berasal dari kayu atau bambu, dan dinding kumbung pada umumnya berasal dari papan atau gedek dan atapnya berasal dari sirap atau genteng. Ada baiknya jangan memakai atau seng maupun asbes, lantaran atap itu dapat menyebabkan suhu didalam kumbung menjadi panas. Sementara untuk lantainya cukup tanah saja, supaya nantinya bisa menyerap air ketika jamur lagi disiram.

Pada kumbung juga sebaiknya terdapat rak berupa kisi-kisi dan dibuat dengan bertingkat. Rak tersebut berguna untuk menyusun baglog. Rangka rak dibuat dari kawyu atau bambu. Peletakan rak juga harus berjajar antar satu rak dengan rak yang lain dan terpisahkan oleh lorong lorong supaya meringankan kita setelah mengerjakan perawatan.

Adapun ruang antar rak tersebut sebaiknya memiliki Ukuran ketinggian paling kecil adalah 40 cm, selain itu tingkat rak bisa dibuat 2 sampai 3 tingkat.

Ada baiknya raknya tersebut memiliki lebar kira kira 40 cm dan panjang untuk tiap rus rak yaitu 1 meter. Dengan begitu ukuran standar tersebut bisa untuk menampung 70 hingga 80 baglog. Kamu bisa variasikan rak untuk jumlah baglog yang hendak dibudidayakan.

2. Menyediakan Baglog jamur tiram



Baglog merupakan media tanam tempat menaruh bibit jamur tiram. Bahan pokok untuk membuat baglog yaitu serbuk gergaji, lantaran jamur tiram juga tergolong jamur kayu.

Pada umumnya baglog dibalut dengan plastik yang bentuknya silinder, kemudian salah satu di antara dua ujungnya tersebut dibuatkan lubang. Dengan begitu jamur tiram tersebut akan tumbuh keluar lewat lubang tersebut.

Biasanya mereka para budidaya jamur tiram jika ingin memasuki skala besar, maka akan membuat baglog sendiri. Akan tetapi untuk kita yang masih baru awal awal dan cuma punya modal yang belum mencukupi disarankan supaya membeli baglog dari orang lain, maka kita tinggal fokus saja pada usaha budidaya jamur tiram ini.

3. Merawat Baglog jamur tiram


Untuk menyusun baglog dibagi menjadi dua cara yaitu yang pertama peletakan dengan vertikal yaitu lubang baglog dihadapkan ke atas. Sedangkan untuk peletakan horizontal, lubang baglog dihadapkan ke samping.

Tentunya kedua cara tersebut masing masing terdapat kelemahan dan kelebihannya. Untuk cara pertama yaitu yang horizontal akan tambah aman dari terkena siraman air. Seandainya disiram berlebihan, air tidak bakalan masuk baglog.

Disamping itu, ketika musim panen akan lebih gampang. Akan tetapi ketika menyusunnya akan menghabiskan banyak waktu.
Cara merawat Jamur Tiram

Sebelum kita akan menyusun baglognya, alangkah baiknya kita buka cincin & kertas penutup. Lalu kita biarkan kira kira 5 hari.

Sesudah itu, baru ujung baglog kita potong supaya mempunyai ruang penyimpanan yang lebih luas. Biarkan dalam 3 hari, dan tidak perlu disiram. Kita cukup ke lantainya saja.

Ketika hendak melakukan penyiraman, alangkah baiknya kita memakai spray supaya yang keluar adalah kabut air bukannya tetesan air. Semakin bagus kabutnya maka jamurnya nanti akan tumbuh lebih baik.

Silahkan disiram dalam 2 sampai 3 kali sehari, bergantung pada suhu dan kondisi kelembaban kumbung.
Pengendalian Hama

Tidak sekedar baglog saja yang kita rawat, kita juga harus melakukan berbagai penanganan yang lain seperti pencegahan dan pengendalian hama yang kemungkinan bisa membuat jamur tiram berpenyakit sewaktu waktu.

Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan hama dan penyakit diantaranya yaitu kondisi lingkungan ataupun dalam tubuh jamur itu sendiri.

Maka dari itu kita harus rajin rajin dan berkala untuk membersihkan tempat budidaya jamur itu sendiri, salah satunya dengan menyemprot dengan formalin ke tempat sekitar kumbung.

PANEN JAMUR TIRAM


Yang perlu anda perhatikan adalah apabila masa panen sudah melewati setengah hari, warna jamur tiram berubah jadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah.

Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

Normalnya sejak 2 minggu semenjak pembukaan baglog, jamur sudah mulai tumbuh dan dapat kita memanennya.

Apabila perawatan dan penanganan sesuai dengan prosedur kita sudah dapat memanennya sebanyak 5 hingga 8 kali. Baglog yang mempunyai berat berkisar 1 kg bisa memproduksi jamur kira kira sampai 0,7-0,8 kg.

Sumber : https://hidupsimpel.com/cara-budidaya-jamur-tiram/

0 komentar

Posting Komentar